Uncategorized

Jual Molten Bola Basket GR6 Murah

Jual Molten Bola Basket GR6 Murah

Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :

Telp : 021 470 5841

Hp & WA : 08127866663 / 081289854040

Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur

Teknik Dasar Bola Basket dan Pengertiannya

Bola basket adalah olahraga bola yang menggunakan keranjang atau ring sebagai tempat untuk mencetak angka. Olahraga ini dilakukan oleh dua tim yang masing-masingnya terdiri dari 5 orang sehingga disebut sebagai olahraga bola berkelompok. Kedua tim ini saling bertanding antara satu sama lain untuk memasukkan bola ke ring/keranjang lawan. Bola basket dapat dilakukan di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Menurut Ahmadi (2007:2) permainan bola basket adalah permainan yang sederhana, mudah dipelajari dan dikuasai dengan sempurna yang juga menuntut perlunya melakukan suatu latihan baik (disiplin) dalam rangka pembentukan kerja sama tim.

Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Setiap cabang olahraga memiliki teknik-teknik dasar yang harus dikuasai agar bisa memainkannya dengan benar. Bagi seorang atlet khususnya, mereka harus menjalani beberapa tahapan pembinaan dan pelatihan. Dalam masa pembinaan dan pelatihan ini mereka diajarkan bagaimana cara melakukan teknik dasar tersebut dengan benar. Adapun teknik dasar dalam permainan bola basket, yaitu sebagai berikut :

1. Cara Memegang Bola

Meski tampaknya sesuatu yang sederhana dan sering disepelekan tetapi memegang bola basket tidak sembarangan, ada teknik yang harus dilakukan agar bola tersebut benar-benar berada dalam kontrol tangan kita dan tidak terlepas.

Adapun teknik dasar memegang bola basket yang benar, adalah sebagai berikut :

  • Pegang bola basket dengan kedua tangan
  • Untuk memegang bola kedua telapak tangan harus dibuka lebar seperti halnya memegang mangkok besar
  • Kedua telapak tangan berada di sisi kanan dan kiri bola serta berada agak di belakang
  • Jari-jari tangan direntangkan semua dan melekat di bagian tengah sisi kanan dan kiri bola
  • Kedua kaki dibuka lebar, posisi salah satu kaki agak ke depan
  • Badan sedikit condong ke depan dan lutut tidak kaku (rileks)

2. Passing dan Catching (Melempar dan Menangkap Bola)

Melempar dan menangkap bola (passing and catching) adalah suatu gerakan yang merujuk pada memberi dan menerima umpan antar pemain dalam satu tim. Bola basket memiliki ritme permainan yang sangat cepat oleh karena itu kerja sama tim yang baik sangat dibutuhkan dalam permainan ini agar dapat mencetak angka. Memberi dan menerima umpan akan berjalan lancar seperti yang direncanakan hanya jika tim yang bersangkutan telah memiliki kerja sama yang solid.

Cara menangkap bola (catching) :

  • Raih bola dengan telapak tangan yang terbuka lebar dan jari-jari terentang
  • Begitu bola berada di telapak tangan, genggam bola tersebut dengan merentangkan jari tangan selebar mungkin ke sisi bola sambil ditarik ke belakang mendekat ke badan

Melempar bola (passing) terdiri dari 5 cara, antara lain :

  1. Chest Pass : melempar bola dari posisi dada
  2. Overhead Pass : melempar bola dari posisi di atas kepala
  3. Bounce Pass : melempar bola dengan cara memantulkan bola ke lantai
  4. Baseball Pass : melempar bola dari posisi diatas atau di belakang kepala
  5. Behind Back Pass : melempar bola dari belakang tubuh dengan memantulkan ke lantai

3. Dribbling (Menggiring Bola)

Menurut Ambler Vic (1990:10) menggiring bola dalam permainan bola basket adalah gerakan membawa bola dengan cara memantul-mantulkannya ke lantai. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Ambler Vic tersebut, dapat disimpulkan bahwa dribbling atau menggiring bola adalah cara membawa bola dengan memantul-mantulkannya ke lantai yang dapat dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan secara bergantian baik sambil berlari cepat maupun setengah berlari. Satu poin penting yang harus diperhatikan dalam gerakan menggiring bola ini adalah menjaga kontrol tangan terhadap bola sehingga bola tersebut tidak direbut oleh tim lawan.

Menggiring bola terdiri dari dua cara yakni menggiring bola rendah (posisi dibawah lutut) dan menggiring bola tinggi (posisi lebih tinggi dari lutut). Kedua teknik ini memiliki tujuan masing-masing yakni menggiring bola rendah untuk melindungi bola dari jangkauan lawan sedangkan menggiring bola tinggi sebagai persiapan untuk melakukan serangan ke daerah pertahanan lawan.

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menggiring bola, adalah sebagai berikut :

  • Memantulkan bola ke lantai dengan satu tangan
  • Mengontrol bola dalam genggaman jari-jari tangan, menjaga agar bola tidak bergerak tanpa arah
  • Ketika bola dipantulkan, tangan harus mengikuti arah bola lalu sesegera mungkin menempelkan telapak tangan pada bola
  • Saat menggiring bola, siku tangan harus lurus sementara pergelangan tangan dilenturkan
  • Tubuh tidak boleh terlalu tegak melainkan harus dalam keadaan setengah membungkuk, hal ini bertujuan agar lebih mudah menggiring bola
  • Kepala tegak lurus menghadap ke depan, hal ini untuk melihat lawan yang ada di depan mata
  • Memanfaatkan kedua tangan dalam melakukan dribbling bola, agar bola yang berada di tangan kita tak mudah direbut oleh lawan main

Dalam menggiring bola, pemain hanya boleh memantulkan bola ke lantai setelah melakukan tiga langkah pergerakan. Jika hal ini dilanggar maka akan dianggap sebagai pelanggaran, dan bola berpindah ke bawah penguasaan tim lawan.

4. Pivot

Pivot adalah gerakan penyelamatan bola dari jangkauan lawan dengan melakukan gerakan memutar menggunakan satu kaki sementara kaki yang lainnya sebagai poros. Biasanya gerakan pivot ini diikuti dengan melakukan 3 gerakan lainnya yakni dribble, passing dan shooting.

5. Shooting

Shooting merupakan gerakan inti dari permainan bola basket yakni gerakan untuk mencetak angka/poin. Shooting atau menembak adalah gerakan memasukkan bola langsung kedalam ring/keranjang tim lawan. Gerakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan kedua tangan maupun satu tangan saja. Selanjutnya hasil dari gerakan shooting ini dapat menghasilkan jumlah poin yang berbeda yakni 1, 2 atau 3 angka.

6. Lay Up

Lay-up bukan merupakan satu gerakan tapi rangkaian gerakan untuk memasukkan bola ke dalam ring lawan. Gerakan ini dilakukan dengan cara melangkah sebanyak dua kali kemudian memasukkan bola ke dalam ring lawan. Lay-up dilakukan di sebelah kanan atau kiri sisi keranjang. Gerakan ini merupakan gerakan tembakan dari jarak dekat. Lay-up disebut juga dengan istilah tembakan melayang.

7. Rebound

Rebound adalah gerakan mengambil bola yang gagal masuk kedalam ring. Gerakan rebound dilakukan dengan cara menangkap atau mendapatkan hasil pantulan dari bola yang sebelumnya gagal masuk ring/keranjang oleh pemain lain, baik pemain dari satu tim maupun pemain tim lawan. Pemain dari tim manapun boleh melakukan gerakan ini, baik dari tim yang sama dengan yang memasukkan bola sebelumnya maupun dari tim lawan. Rebound dibagi menjadi 2 jenis, antara lain :

  • Ofensif rebound : shoot ulang bola yang gagal dimasukkan oleh rekan satu tim
  • Defensif rebound : merebut bola yang gagal dimasukkan oleh tim lawan

8. Slam Dunk

Slam dunk adalah gerakan memasukkan bola ke dalam ring/keranjang dengan tubuh melayang. Secara teknik, gerakan slam dunk ini adalah improvisasi dari gerakan shooting. Tidak semua pemain basket mampu melakukannya dengan sempurna hingga menghasilkan poin. Untuk bisa melakukan gerakan ini diperlukan proporsi tubuh dengan tinggi minimal 180 cm karena gerakan ini membutuhkan lompatan yang tinggi.

9. Screen

Screen merupakan gerakan dari pemain yang bertindak sebagai penyerang dalam upaya membebaskan teman satu timnya dari penjagaan tim lawan. Gerakan screen ini dilakukan dengan cara menutup arah pergerakan pemain tim lawan yang menjaga teman satu tim. Kemudian membuka ruang pergerakan teman satu tim tersebut yakni dengan memberi jalan melewati belakang pemain yang melakukan screen.

Baca juga : teknik dasar bulu tangkis

Ketentuan Dasar Permainan Bola Basket

  • Pemain

Bola basket dimainkan oleh 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 5 orang pemain utama dan 7 orang pemain cadangan. Sehingga total pemain dalam satu tim adalah 12 orang. Dalam permainan bola basket, formasi pemain dibagi menjadi 3 yaitu : 2 orang sebagai penjaga belakang, 2 orang sebagai pemain depan dan satu orang pemain tengah.

Pemain depan berfungsi sebagai penyerang yang bertugas untuk menyerang pertahanan tim lawan. Pemain depan juga membantu pemain belakang menghalangi tim lawan menyerang area pertahanan sendiri.

Pemain tengah bertugas untuk menghalangi atau memblok tembakan dari tim lawan, melakukan rebound, menangkap bola atau umpan tembakan dari teman satu tim ketika berada di area pertahanan tim lawan.

Pemain belakang bertugas untuk menjaga area pertahanan sendiri dari serangan tim lawan. Meski berfungsi sebagai pemain belakang namun pemain ini juga bisa maju ke depan untuk membantu timnya melakukan serangan pada tim lawan. Pemain belakang juga bisa memberi umpan tembakan kepada teman satu tim atau melakukan shooting ke ring/keranjang tim lawan. Namun tetap saja tugas utama dari pemain belakang adalah sebagai guard atau penjaga area belakang pertahanan sendiri.

  • Tempat Bermain

Bola basket dapat dimainkan di rungan terbuka dan ruangan tertutup. Yang menjadi keharusan adalah bermain di suatu lapangan yang memang khusus diperuntukkan untuk bermain basket. Lapangan yang harus dilengkapi dengan tiang yang terpasang ring/keranjang serta pembagian area pertahanan yang jelas.

  • Cara Bermain

Dalam permainan bola basket terdapat 3 jenis teknik yang merupakan gerakan dasar yakni melempar dan menangkap bola (passing and catching), menggiring bola (dribbling), dan menembak/memasukkan bola ke dalam ring (shooting). Kedua tim memiliki hak yang sama untuk memasukkan bola ke dalam ring/keranjang.

  • Durasi Waktu Bermain

Durasi normal pertandingan bola basket adalah selama 2x 20 menit bersih, tanpa terhitung waktu istirahat. Waktu istirahat selama 10 menit, time out sebanyak 2 kali untuk masing-masing tim di tiap babaknya selama 1 menit. Sementara dalam pertandingan profesional (bukan pertandingan persahabatan) jika dalam masa 2 babak poin kedua tim sama, maka akan diperpanjang. Perpanjangan waktu ini dapat terjadi lebih dari satu kali, sampai tercipta selisih poin. Pemberian waktu perpanjangan ini adalah tiap 5 menit sekali.

Terdapat perbedaan durasi bermain kelas profesional dengan permainan mini basket anak-anak dibawah umur 13 tahun. Dalam permainan mini basket, bola yang digunakan lebih kecil dan ringan serta posisi ring/keranjang lebih rendah. Durasi waktu bermain pertandingan mini basket adalah 4 x 10 menit dengan istirahat sebanyak 3 kali.

  • Wasit

Dalam permainan bola basket terdapat dua orang wasit yang akan menilai dan mengatur jalannya pertandingan. Wasit ini bertugas meniup peluit sebagai tanda pertandingan dimulai sekaligus sebagai tanda pertandingan telah berakhir dan lain sebagainya.

  • Angka/poin

Angka/poin akan diberikan hanya jika bola masuk kedalam ring/keranjang dari atas, tidak sebaliknya. Jika bola dimasukkan di area shooting, maka angka yang dihasilkan adalah 2. Sedangkan jika bola dimasukkan dari tengah lapangan atau luar area shooting (area three point), maka angka yang dihasilkan adalah 3. Sementara angka/poin 1 dihasilkan jika gol terjadi dari tembakan hukuman.

Dalam pertandingan bola basket hanya ada dua inti permainan yakni menyerang dan bertahan. Bertahan adalah tindakan yang dilakukan untuk menjaga pertahanan dari serangan tim lawan. Permainan bola basket mengenal dua pola pertahanan yakni pertahanan daerah dan pertahanan satu lawan satu antara pemain.

Sementara menyerang adalah tindakan untuk menghasilkan angka atau poin. Satu-satunya cara menyerang adalah dengan memasukkan bola ke ring/keranjang tim lawan. Agar dapat memasukkan bola ke ring/keranjang tim lawan hal yang harus dilakukan adalah memasuki dan menerobos area pertahanan lawan. Gerakan yang harus dikuasai dalam pola menyerang adalah menguasai bola, memberi dan menerima umpan tembakan dari teman satu tim, mengisi area permainan yang kosong dari tim lawan, menyerang ring/keranjang tim lawan dengan melakukan shooting.

Baca juga : cabang olahraga atletik

Peraturan Permainan Bola Basket

Bola basket memiliki organisasi yang menaunginya yaitu PERBASI untuk tingkat nasional dan FIBA untuk tingkat internasional/dunia. Salah satu tugas penting dari organisasi ini adalah menetapkan peraturan-peraturan dalam permainan atau pertandingan bola basket. Peraturan yang dibuat tidak hanya untuk para pemain tapi juga untuk pelatih, petugas (seperti wasit) dan lain sebagainya. Pada dasarnya peraturan permainan bola basket dikeluarkan oleh FIBA dan kemudian PERBASI ikut mengesahkan peraturan tersebut untuk diberlakukan di Indonesia. (Baca juga : fungsi melakukan pemanasan dalam latihan senam aerobik)

Selanjutnya PB PERBASI (PERBASI, 2008:96) mengeluarkan 3 peraturan dalam permainan bola basket, yaitu sebagai berikut :

  1. Peraturan 3 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa seorang pemain tidak boleh berada dalam daerah terlarang lawan lebih dari 3 detik, disaat timnya sedang menguasai bola di daerah lawan dan jam permainan sedang berjalan.

  1. Peraturan 8 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa tim yang menguasai bola di backcourt harus membawa bola ke front court dalam waktu 8 detik. Bila dalam 8 detik ini bola keluar lapangan karena lawan, maka 8 detik akan dihitung dari waktu terjadinya gangguan.

  1. Peraturan 24 detik

Peraturan ini menyatakan bahwa pelanggaran terjadi bila tembakan ke keranjang dilakukan mendekati waktu 24 detik dan peluit berbunyi saat bola melayang di udara dan tidak berhasil masuk. Hal ini tidak dianggap sebagai pelanggaran jika tim lawan segera mendapatkan dan menguasai bola.

Baca juga : sejarah senam yoga

Manfaat Olahraga Bola Basket

Disamping pelaksanaannya lebih dikenal untuk suatu pertandingan, sejatinya permainan bola basket ini tetaplah kegiatan olahraga. Kegiatan olahraga pastinya memiliki ragam manfaat untuk kesehatan dan kebugaran tubuh, begitu juga dengan olahraga bola basket. Adapun berbagai manfaat dari olahraga bola basket, adalah sebagai berikut :

  1. Mencegah bakteri dan virus yang bersifat patogen, yakni virus yang sering menyerang tubuh dengan kondisi lemah
  2. Membangun keseimbangan tubuh
  3. Membangun koordinasi yang baik antar organ-organ tubuh seperti tangan, kaki, mata dan anggota tubuh lainnya
  4. Membangun ketahanan tubuh
  5. Membuat tubuh jadi lebih ringan dan lincah
  6. Menambah serta memaksimalkan daya imun tubuh
  7. Meningkatkan kemampuan motorik
  8. Melatih kelenturan otot tubuh
  9. Meningkatkan ketangkasan
  10. Membantu membentuk postur tubuh jadi lebih ideal
  11. Membantu menurunkan berat badan
  12. Meningkatkan fungsi dan kinerja otak
  13. Mencegah osteoporosis
  14. Membantu menstabilkan hormon
  15. Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
  16. Membantu meningkatkan konsentrasi
  17. Membantu mengurangi tingkat stres
Uncategorized

Jual Matras Beladiri Hijau 2 cm Grosir

Jual Matras Beladiri  Hijau 2,Produsen, Agen Perlengkapan Olahraga, beladiri, distributor, supplier, pusat, importir, Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Banten, Surabaya, Jogja, Sleman, Bantul, Malang, Depok, Indramayu, Makassar, Padang, Palembang, Balikpapan, Kalimantan, Jayapura, Sumatera Barat, Utara, Selatan cm Grosir

Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :

Telp : 021 470 5841

Hp & WA : 08127866663 / 081289854040

Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur

  1. Memiliki bahan yang sama dengan matras judo

Tahukah Anda bahwa matras untuk gulat memiliki bahan busa yang sama dengan matras beladiri judo? Matras beladiri jenis ini memiliki kombinasi bahan yaitu matras judo di hasilkan dari bahan busa rebounded di tambah atau dilapisi dengan bahan busa eva atau eva spon.

Bahan dari matras khusus gulat ini tentu harus memiliki kualitas yang baik. Tujuannya agar bisa menghindari dan meminimalkan resiko cedera yang diasilkan dari teknik bantingan olahraga beladiri gulat itu sendiri.

  1. Cover Matras Gulat

Spesifikasi dari matras khusus gulat yang berikutnya ialah cover matras beladiri gulat yang harus memiliki kualitas dan ketebalan yang sangat baik. Sebab impack dan gesekan yang dihasilkan dari gerakan teknik bantingan dari olahraga beladiri gulat ini sangat besar.

Selain cover busa matras khusus gulat, untuk cabang olahraga beladiri gulat memakai cover besar yang menutupi seluruh bagian matras yang telah tersusun. Cover matras ini pun harus memiliki kualitas dan ketebalan yang sangat baik.

Ukuran dari matras ini per lembarnya ialah 2 mtr x 1 mtr dengan variasi ketebalan matras tebal 4cm, matras tebal 5cm, matras tebal 6cm.

Bahan Matras Gulat

Tidak semua cabang beladiri memiliki kesamaan dalam penggunaan matras. Terdapat spesifikasi terseniri yang melatarbelakangi perbedaan tersebut.

Di antaranya intensitas benturan, kemudian seperti apa gerakannya, kelincahan praktek beladiri tersebut. Seperti gulat yang memiliki intensitas bantingan yang tinggi. Bahkan telah ada kriteria khusus, seperti bahan matras dan lain-lain.

  1. Matras Bahan Eva foam matt

Umumnya, bahan ini digunakan untuk matras pencak silat, taekwondo, karate, kempo, tarung derajat dan sebagainya. Bahan busa eva (ev foam matt) ini memiliki kualitas density busa yang berstandar pendinginan. Matras ini memiliki ukuran 1 x 1 meter dengan ketebalan yang bervariasi mulai dari 2 cm hingga 4 cm.

Matras jenis ini memiliki banyak pilihan warna. Bahkan terdapat pula bentuk puzzle yang unik dan memberi kesan ceria dan tidak kaku meski dalam sesi latihan yang menegangkan sekalipun. Terutama untuk anak-anak yang mengikuti latihan bela diri, matras warna-warni dengan bentuk puzzle ini akan menarik perhatian mereka untuk giat berlatih.

  1. Matras bahan busa rebounded berlapis eva foam matt

Seperti yang telah sedikit disinggung di awal, matras ini umumnya digunakan dalam olahraga gulat dan judo. Berbeda dari matras sebelumnya, matras khusus judo dan gulat ini memiliki jenis busa yang lebih tebal, yakni sekitar 5-6 cm. Karena dalam kedua cabang beladiri ini memiliki intensitas benturan yang lebih sering. Ukurannya pun berbeda dengan matras sebelumnya.

Matras ini berukuran 2 x 1 meter. Selain itu, matras ini biasanya hanya tersedia dalam satu warna, yaitu merah. Matras ini pun tersedia juga untuk olahraga senam dan yoga.

Spesifikasi Eva foam matt

Kedua jenis matras di atas memiliki kesamaan yaitu menggunakan eva foam matt. Apa sih eva foam matt ini? Yuk simak ulasan di bawah ini!

Busa ini biasanya tersedia dalam bentuk seperti ubin rangkai. Eva matt ini biasanya terbuat dari Vinyl Asetat (EVA) busa dengan kepadatan Ethylene yang tinggi. Eva foam adalah bahan yang paling umum ditemukan dalam perangkat flotasi, menangani grip, mainan anak-anak, sandal jepit dan sebagainya.

Eva matt ini pun turut pula digunakan sebagai bahan matras beladiri, yoga dan olahraga gymnastic. Dengan kepadatannya yang tinggi, eva foam memiliki sejumlah aplikasi rumah maupun komersial. Bahkan, pilihan untuk pengaplikasian eva foam lantai ini hampir tak terbatas. Eva foam matt ini memiliki beberapa kelemahan dan kelebihan, di antaranya adalah:

  1. Kelebihan Eva foam matt
  • Terdapat banyak kegunaan untuk Eva Foam Flooring, dari lantai anak aman bekerja daerah cukup tahan lama untuk menahan Mixed Martial Arts (MMA).
  • Eva foam memberikan bantalan yang lembut dan nyaman di bawah kaki sehingga membuatnya menjadi aman untuk semua orang. Mulai dari anak jatuh hingga dalam kejuaraan MMA yang tengah booming.
  • Perpaduan kelembutan yang diberikan oleh Eva foam floor merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi kaki mereka untuk waktu yang lama, sebab eva foam memiliki kualitas yang bagus.
  • Foam floor akan mudah untuk dipasang dan sangat mudah untuk dilepas jika Anda perlu mengganti ubin lantai atau memindahkannya ke tempat lain.
  • Eva foam floor sangat fleksibel dan memiliki kemampuan meredam goncangan sehingga bagus untuk latihan di rumah dan hingga fighter yang terlibat dalam seni beladiri campuran (MMA) dan kegiatan agresif lainnya.
  • Lantai busa ini tahan terhadap air sehingga sangat pas untuk daerah yang mungkin mengalami kelebihan kelembaban atau tumpahan cairan.
  • Ethylene Vinyl Acetate yang digunakan dalam lantai busa ini berfungsi pula sebagai peredam suara, memberikan insulasi panas yang baik untuk lantai Anda, dan lebih tahan dari beberapa lantai lain seperti karpet api.
  • Floor foam tahan terhadap sebagian noda dan minyak, Anda hanya memerlukan sedikit perawatan seperti menyapu remahan atau puing kecil, menyeka tumpahan, dan basahi dengan sabun lembut dan air.
  • Eva foam floor hanya memerlukan biaya yang sedikit, ringan dan mudah digunakan, serta sangat serba guna dengan banyak aplikasi yang mungkin.

2. Kelemahan Eva foam matt

  • Biasanya eva matt tak tahan terhadap benda tajam seperti sepatu hak tinggi dan pisau yang mungkin menekan ke lantai busa Eva menciptakan tanda yang tidak bisa hilang.
  • Benda berat seperti peralatan olahraga, meja, sofa, dan perabotan lainnya dapat menyebabkan lekukan yang dalam dan tidak dapat kembali ke bentuknya semula.
  • Mengingat kualitas Eva lantai busa tidak akan berubah warna, namun tidak bagi lantai pada bagian bawahnys. Biasanya lantai yang tertutupi matras dalam jangka waktu yang lama dapat berubah warna menjadi kekuningan dan lantai menjadi kusam atau berdebu.
  • Warna Eva foam dapat memudar di bawah sinar matahari langsung secara terus menerus.

Fungsi Matras Gulat

  1. Melindungi tubuh dari benturan keras

Hampir seluruh cabang beladiri memiliki teknik menjatuhkan lawan, seperti judo, gulat, MMA dan sebagainya. Terlebih gulat yang memiliki fokus pada pertahanan diri dan teknik membanting lawan.

Untuk meminimalkan adanya benturan tubuh langsung dengan lantai, sangat disarankan penggunaan matras dalam seni beladiri ini. Matras yang dimaksud adalah yang lentur dan mampu menunjang keamanan, kenyamanan dan keselamatan atlet.

  1. Meminimalkan resiko cedera bagi para fighter

Ketika Anda mengalami benturan dengan lantai yang keras, tentu ini akan sangat membahayakan diri Anda. Tak jarang akan mengakibatkan cedera ringan hingga berat. Oleh sebab itu, keberadaan matras dalam segala cabang bela diri sangatlah berarti.

  1. Meminimalisasi terjadinya luka gores/lecet

Dalam praktek beladiri, khususnya gulat memang tak selalu dilakukan di atas lantai yang memiliki struktur halus. Terkadang ada pula beberapa atlet yang berlatih di pelataran luas seperti lapangan bola atau futsal yang mungkin memiliki struktur yang  tak rata. Terlebih adanya teknik membanting yang rawan terjadinya luka gores.

Oleh sebab itu, bila tidak ada matras yang melindungi Anda saat berlatih, bukan tidak mungkin beladiri yang dilakukan tak jarang meninggalkan luka gores atau lecet.

  1. Menghindari terjadinya cedera di kepala

Kebetadaan matras memang tak kalah penting untuk melindungi kepala dari resiko cedera. Sama halnya dengan resiko cedera lainnya, pada bagian yang satu ini memang harus sangat ekstra hati-hati.

Kepala merupakan bagian tubuh yang sangat rawan dan paling vital. Maka jangan sampai dalam prakteknya, Anda melewatkan penggunaan matras. Sebab jika Anda tak menggunakan matras, maka resiko gagar otak dapat mengintai Anda.

Call Now ButtonKlik to Call
× Chat With Me