Uncategorized

Distributor Shiamiq Lembing Alumunium Practice 180

Distributor Shiamiq Lembing Alumunium Practice 180

Untuk info lebih lanjut dapat langsung menghubungi ke :

Telp : 021 470 5841

Hp & WA : 08127866663 / 081289854040

Alamat : Jl. Panca wardi, No. 33-34, Kayu Putih, Jakarta Timur

Teknik Melempar Lembing – Atletik disebut sebagai induk olahraga karena terdiri dari banyak cabang olahraga, antara lain lari, lempar, tolak, lompat, dan loncat. Apakah Anda pernah melakukan salah satu cabang olahraga atletik tersebut? Pastinya pernah karena saat dibangku sekolahpun kita diajarkan mengenai beberapa cabang atletik contohnya berlari.

Olahraga lari, lempar, tolak, lompat ataupun loncat sering dilombakan secara professional dalam berbagai ajang kejuaraan. Semua cabang olahraga tersebut memiliki teknik yang sangat beragam. Pada materi pelajaran mengenai cabang atletik, kali ini akan membahas mengenai lempar lembing.

Lempar lembing adalah salah satu nomor olahraga yang terdapat dalam cabang atletik yang menggunakan alat bulat panjang menyerupai tombak yang cara kerjanya dilempar sejauh-jauhnya. Prestasi dalam lempar lembing diukur dengan hasil lemparan lembing sejauh mungkin. Dalam lempar lembing ada beberapa teknik yang perlu dikuasai, salah satu yang utama adalah melempar lembing. Bagaimana cara awalan yang baik, posisi badan, dan langkah-langkah sebelum melempar. Berikut cara lengkap bagaimana melempar lembing.

Cara Melempar Lembing Dalam Olahraga Lempar Lembing

Melempar lembing terbagi menjadi beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum akhirnya lembing dapat dilemparkan dengan sempurna, diantaranya tahap awalan, lemparan, dan akhirran. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan.

a. Awalan

Awalan adalah gerakan permulaan dalam melempar lembing. Awalan dilakukan dengan cara langkah dan lari menuju ke batas tolakan. Awalan merupakan bagian pertama guna membangun kecepatan gerak yang diperlukan dalam lemparan, awalan juga menentukan lemparan akan jauh atau juga tidak.

Baca: Cara Memegang Lembing (Finlandia, Amerika, Tang)

Awalan berlari sambil membawa lembing di atas kepala dengan lengan ditekuk, sikut menghadap ke depan, dan telapak tangan menghadap ke atas. Posisi lembing berada sejajar di atas garis paralel dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri dari langkah silang (cross step). Pada bagian akhir dapat dilakukan langkah dengan beberapa cara berikut.

  1. Dengan jingkat (hop step)
  2. Dengan langkah silang di depan (rear cross step)
  3. Dengan langkah silang di belakang (rear cross step)

b. Melempar

Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat melakukan pelemparan lembing adalah sebagai berikut.

1. Posisi Badan
Posisi badan baik tanpa awalan maupun dengan awalan adalah posisi badan berdiri tegak, kaki kiri lurus ke depan lemas, kaki kanan di belakang dengan lutut ditekuk serong ke belakang sehingga berat badan berada pada kaki kanan dan badan serong ke belakang, tangan kanan memegang lembing lurus ke balakang, ujung lembing berada di samping dan ekor lembing berada di belakang dekat tanah.

2. Irama Lima Langkah
Maksud dari lari awalan di sini adalah sepanjang 5-8 langkah sesuai dengan kamampuan dari lari (sprint), seperti suatu lari percepatan dan harus dalam satu garis lurus. Lembing masih dibawa dalam posisi setinggi kepala dengan mata lembing tetap menunjuk sedikit ke atas dan punggung tangan menghadap ke arah luar. Selama lari lengan yang membawa lembing bergerak hanya sedikit, sedangkan lengan yang lain bergerak sesuai dengan irama lari. Lima langkah mengikuti lari awalan yang siklis tanpa suatu gangguan/interupsi. Urutan langkah itu adalah kanan-kiri-kanan-kiri-lempar.

  • Langkah 1 sampai langkah 3 diawali dengan memegang lembing secara mendatar atau horizontal dan tangan ditekuk di atas bahu. Pada waktu mendarat pada kaki kanan gerakan lengan pelempar ke belakang setinggi bahu, telapak tangan pelempar menghadap ke atas dan pertahankan kecepatan lari ancang-ancang. Lembing dipegang dekat dengan kepala. Langkah 3 berfungsi sebagai persiapan untuk melakukan langkah berikutnya yaitu langkah 4 dorong.
  • Langkah 4 pada fase ini adalah fase langkah dorong dengan langkah yang lebih panjang dan datar terjadi sesudah mendorongnya dengan kaki kiri. Kaki kanan mendahului kaki kiri dan sebelum mendarat kaki kiri ada di depan kaki kanan lagi.
  • Langkah 5 kaki kiri mendarat pada tumit dan tetap dipertahankan lurus, kemudian lengan yang melempar tetap diluruskan setinggi bahu. Badan melengkung dengan penuh kekuatan dan kaki kiri diluruskan sepenuhnya dan Melempar pada saat kaki depan diluruskan. Putar pinggang dengan cepat ke depan, usahakan lengan kiri berada di dekat badan. Tarik siku kanan ke depan dan atas di sisi kepala.

3. Pelepasan Lembing
Gerakan pelepasan lembing adalah gerakan penting untuk suatu lemparan yang baik bahwa bahu, lengan atas, dam tangan bergerak berurutan. Mula-mula bahu melempar secara aktif dibawa ke depan dan lengan pelempar diputar, sedangkan siku mendorong ke atas.

Pelepasan lembing itu terjadi di atas kaki kiri. Lembing lepas dari tangan pada sudut lemparan kira-kira 45° dengan suatu gerakan seperti ketapel dari lengan bawah tangan kanan dan kaki kanan meluncur di tanah. Pada waktu lembing lepas terjadi pada suatu garis lurus dapat digambarkan dari pinggang ke tangan pelempar yang hanya sedikit ke luar garis vertikal, sedangkan kepada dan tubuh/torso condong ke kiri pada saat tahap pelepasan lembing. Lengan kiri ditekuk dan mengemblok selama pelepasan lembing.

c. Pemulihan

Pemulihan terjadi sebelum garis batas dengan suatu pembalikan arah lemparan ke kaki kanan. Lutut ditekuk secara signifikan dan pusat massa badan diturunkan dengan membengkokkan badan bagian atas ke depan.

Call Now ButtonKlik to Call
× Chat With Me